Silsilah Kuta Galuh


Maafku buat,Nini Bayak dan Bapak bapakku karena belum meminta ijin untuk membuat Blog ini, yang mana niat hatiku sebagai sarana pengenalan anak cucu kami kelak tentang asal usul,kakek-bapaknya berasal.

Karo merupakan sebuah suku yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Sumatera Utara. Suku Karo yang dalam bahasa aslinya disebut Kalak Karo merupakan salah satu suku asli di Sumatera Utara. Suku ini memiliki bahasanya sendiri, yaitu bahasa Karo atau Cakap Karo dan aksaranya sendiri.

Setelah bertanya sana sini walau belum tuntas yang kuinginkan tapi tetap kutuliskan di blog ini, dan bila aku dapatkan info terbaru untuk lebih memperjelas aku bisa langsung update.Apa bila pembaca menemukan kekurangan atau kesalahan pada penulisan dapat menulis di kotak komentar dibawah dengan senang hati penulis akan meralat setelah menelitinya terlebih dulu.

Niat hatiku sejarah ini bermula dari berdirinya Kampung Kuta Galuh Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Tanah Karo Simalem ( sering saya dengar dengan istilah Karo Singalor Lau ). yang terletak di sebelah barat Kecamatan Tiga Binanga. Tarigan Sibero Adalah Pendiri Kampung ( simantek kuta ) yang kini bernama Kuta Galuh pendatang dari Kuta Juhar Simbelang.
Adapun sejarah ringkas Marga Tarigan Sibero yang kini bermukim di Kuta Galuh adalah berasal dari Marga Tarigan yang Berasal dari Tongtong Batu menuju ke Kuta Juhar Simbelang yang kemudian di Juhar dikenal dengan Tarigan Sibero yang mendapatkan julukan Sibayak Juhar mempunyai nama rurun Batu (laki-laki) dan Pagit (perempuan).
Konon dahulu Di Kuta Galuh ada sembilan Rumah Adat dan satu Jambur atau Kesain, kini mungkin karena kondisi dan situasi Kuta Galuh sudah tidak memiliki Rumah Adat lagi hanya Kesain yang tertinggal dimana fungsinya untuk pertemuan atau acara tertentu yang memerlukan ruang yang luas.

Penulis sampai sekarang ini hanya baru dapat menulusuri sepenggal cerita dari Kisah Tarigan Sibero yang bermukim di Kuta Galuh Kec.Tiga Bnanga dari Nini Bayak (Kakek dari Bapak Penulis) yang memiliki 6 anak dari dua kali beristri, adapun dari istri pertama memiliki empat putra dan satu putri sedangkan dari istri kedua memiliki satu putra dan satu putri.
Dari kelima anak lelaki tersebut lahirlah sebanyak sembilan orang putra yang keberadaannya sudah mulai keluar dari kampung atau merantau ke berbagai wilayah yang masih berkisar Taneh Karo Simalem sampai ke Kota Medan.
Dari kesembilan putra tersebut lahir dua puluh tujuh anak lelaki yang membawa marga Tarigan Sibero, salah satunya adalah penulis sendiri yang saat ini mempunyai tiga anak dua putri dan satu putra yang kini   sudah berdomisilih di Yogyakarta di Pulau Jawa.

2 komentar:

  1. Silahkan isi masukan bila ada yang bisa lebih memperjelas tulisan ini

    BalasHapus
  2. Mejuah-mejuah Sina ( Tarigan Sibayak_Keriahen)

    BalasHapus

Posting Komentar